Senin, 02 Mei 2016

Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja

Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja



Saat melaksanakan suatu pekerjaan, sebagai seorang engineer tentunya harus memahami istilah yang ada dalam pekerjaan yang dilakukan. Pemahaman mengenai istilah yang berhubungan dengan pelaksanaan yang anda kerjakan akan mempermudah saat pelaksanaan kegiatan berlangsung. Kesempatan kali ini admin akan berbagi berbagai berbagai istilah yang ada dalam pekerjaan konstruksi baja yang dewasa ini pemakaian struktur dengan menggunakan baja mengalami perkembangan yang signifikan. Istilah yang penulis bagikan kali ini juga dilengkapi dengan gambar yang akan memudahkan pembaca dalam memahami istilah yang ada. Berikut ini Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja :
  
01. Anchort Bolt : Adalah baut angkur yang digunakan pengikat kolom pada suatu pondasi.



02. Anchort Bolt Plan : Adalah lay out tampak lokasi angkur bolt yang dilengkapi jarak-jarak angkur dan reaksi perletakannya.

Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja

03. Base Plate : Plate perletakan yang dilas pada profile suatu kolom dan sebagai joint kolom dengan pondasi yang diikat dengan anchor bolt.

Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja

04. Bay : Adalah jarak longitudinal center to center pada kolom.
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja
05. Blind Rivet : Paku yang digunakan untuk mengikat sheeting pada purlin dan girt.

Istilah Pada Pekerjaan Konstruksi Baja

06. Bracket :    Dudukan structural yang posisinya menempel pada suatu kolom struktural yang biasa untuk dudukan crane.
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja

07. Builtd Up Section : Adalah batang struktural yang dibuat dengan cara mengelas material plate bersama-sama membentuk “I” , “H” Section atau bisa saja beam box.
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja

08. Cap Plate : Adalah plate penutup atas kolom atau plate yang digunakan pada end section untuk menutupi area bukaan.

09. Cold Formed : Adalah batang profile yang dibuat dengan cara bending atau dengan cara menekan menggunakan roda yang umumnya diproduksi dari plate seperti C Channel dan Lip Channel.

10. Coloum : Struktur utama yang menahan beban gaya vertical dari rafter ke pondasi. Biasa terbuat dari wf/h-beam.
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja

11. Clear Span : Bangunan tanpa ada kolom tengah

Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja

12. Cleat : Adalah potongan plate atau siku yang digunakan untuk mengikat dua atau lebih batang secara bersamaan.
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja

13. Corner Coloumn : Kolom yang berada pada sudut bangunan
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja

14. Cross Section : Adalah gambar as melintang portal baja bangunan.
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja 
15. Double Channel : Profile channel yang dilas bersamaan menjadi satu komponen balok yang tujuannya menambah kekuatan.
Istilah Pada Pekerjaan Konstruksi Baja

16. Fascia : Aksesoris bangunan yang ditempatkan pada sisi luar atap yang bertujuan menutup area bukaan sehingga menambah nilai arsitektural yang juga digunakan untuk menempelkan iklan.
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja 
17. Fixed Base : Base plate kolom yang didesain untuk menahan gaya vertikal dan horizontal.
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja
18. Flange : Penonjolan tepi pada suatu profile batang.
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja
19. Flange Brace : Merupakan siku pengikat purlin ke flange kolom atau rafter.
Istilah Pada Pekerjaan Konstruksi Baja
20. Framing : Rangka struktural atau non struktural yang dibuat menjadi satu kesatuan untuk bersama-sama menahan suatu beban, misalnya framing bangunan baja yang terdiri dari kolom, rafter, purlin, bracing.
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja
21. Gutter : Talang yang biasa terbuat dari plate tipis yang berfungsi untuk menampung air hujan langsung dari atap dan diteruskan ke talang vertical atau disebut juga downspout.
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja

22. Insulation : Material yang digunakan untuk mengurangi hantaran panas sinar matahari.
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja
23. Jack Beam : Struktural member yang berguna sebagai dudukan dari beam, rafter yang secara langsung tidak didukung oleh kolom dibawah nya.
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja 

24. Multy Span Building : Bangunan  yang terdiri dari lebih satu span lebar melintang.
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja
25. Pier : Struktur Beton seperti pondasi yang didesain untuk meneruskan beban vertikal dari kolom ke pijakan / footing.
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja
26. Portal Frame : Kolom dan balok bracing yang digunakan sebagai pengganti kawat bracing diagonal untuk menjadi ruang yang bebas.
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja

27. Premary Framing : Rangka utama yang berfungsi menahan beban utama yang terjadi. Biasanya terdiri dari kolom rafter dan bisa saja terdapat balok.
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja

28. Purlin : Frame non-struktural yang di baut pada cleat diatas rafter untuk dudukan sheeting atap. Biasa terbuat dari Lhip-Channel, CNP atau Z-Section.
Istilah Pada Pekerjaan Konstruksi Baja

29. Ridge : Sudut yang posisinya berada pada bagian puncak atas bangunan.
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja
30. Rigid Frame : Frame struktural yang terdiri dari gabungan balok-balok yang di joint dengan sistem sambungan kaku tanpa bracing.
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja

31. Side Wall : Dinding yang berada pada samping bangunan
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja 
32. Sheeting : Penutup atap atau dinding yang terbuat dari lembaran plat tipis bergelombang yang umumnya untuk penutup atap.
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja
33. Stiffener : Plat yang dilas pada member untuk mencegah tekuk.
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja
34. Struts : Member penguat horizontal untuk menahan beban horizontal dari arah panjang.
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja

35. Truss : Member struktural dibuat dari beberapa batang-batang tunggal dilas/dibaut bersama menjadi satu unit member/balok yang bersama-sama menahan suatu beban.
Istilah Yang Perlu Diketahui Pada Pekerjaan Konstruksi Baja

5 Jenis Penutup Atap Yang Umum Digunakan

5 Jenis Penutup Atap Yang Umum Digunakan

 

Sahabat engineering kesempatan kali ini rajashared akan berbagi kembali artikel tentang atap yang memiliki fungsi sangat penting terhadap bangunan. Banyak sekali berbagai bentuk atap yang diaplikasikan dan kali ini rajashared akan mengulas 5 jenis atap yang umum digunakan. Berikut jenis atap yang umum digunakan

1. Atap Datar

Hasil gambar untuk atap datar 

Atap datar merupakan atap yang dahulunya hanya/banyak digunakan pada gedung-gedung perkantoran. Dengan berkembangnya teknologi beton, dewasa ini atap jenis ini banyak diaplikasikan pada bangunan rumah tempat tinggal. Atap datar sebenarnya sudah banyak dikenal terutama di negara beriklim sub tropis yang memiliki curah hujan rendah. Bagaimana dengan negara yang memiliki curah hujan cukup tinggi termasuk Indonesia ?? Untuk daerah yang memiliki curah hujan cukup tinggi, desain atap merupakan faktor penting, dan karena pentingnya desain maka langkah awal saat merencanakan dan membangun atap datar merupakan hal penting yang harus anda perhatikan. Konstruksi dalam atap datar harus dipertimbangkan karena pembangunan atap datar memiliki prinsip yang sama dengan pelat lantai. Atap datar memiliki keuntungan dan kerugian. Kerugian di sini banyak diakibatkan oleh kesalahan desain dan pembuatan yang berakibat merugikan pemilik bangunan.

Kelebihan :
  • Atap datar menjadi solusi untuk mencukup kebutuhan ruang yang sempit.
  • Dapat memberikan fungsi baru dan aktifitas di atap rumah misalnya sebagai roof garden, ruang servis.
  • Cocok untuk diaplikasikan pada rumah yang tumbuh ke atas.
  • Tidak perlu membongkar atap saat akan meningkat rumah.

Masalah yang sering Dialami Karena Kesalahan Desain :
  • Suhu ruang menjadi lebih panas. Untuk menghindari masalah ini, perlu ada ruang di antara atap dan plafon kurang lebih berjarak 30 - 50 cm.
  • Kebocoran sering terjadi karena adanya genangan air yang terlalu lama. Untuk mencegah hal ini kemiringan atap sedikitnya adalah 2 derajat, terdapat roof drain, dan dilakukan pelapisan cat kedap air (waterproof).
SPESIFIKASI ATAP DATAR
Konstruksi Utama dan Pelat Lantai
Struktur rangka pelat beton bertulang konvensional, dengan bahan beton ringan areasi. Pilihan lain menggunakan beton komposit.
Proteksi Atap Dari Hujan dan Panas
Lapisan waterproof atau cat khusus untuk mengurangi radiasi panas. Cara lainnya menggunakan koral tabur untuk memecah air hujan sebelum mengenai dak. Pilihan lain menempatkan tanaman untuk mengurangi muat susut akibat perubahan temperature masa beton.
Kemiringan dan drainase
Kurang dari 10 derajat, roof drain menggunakan pipa vertikal. Pada tepi atap perlu dibuat jalur air hujan tidak menggenang dan membuat dak beton rusak
www.pendisipil.blogspot.com - Informasi Seputar Dunia Teknik Sipil terlengkap
2. Atap Pelana


Bentuk atap jenis ini dikatakan paling sederhana dibandingkan dengan jenis atap lain. Atap pelana memiliki dua sisi miring, sisi lainnya berupa gunungan. Meskipun cukup sederhana, atap jenis ini cukup diminati dan tak lekang dimakan waktu. Rumah bergaya tradisional maupun modern cocok menggunakan atap jenis ini. Dalam hal desain, atap ini cocok diaplikasikan pada negara dengan beriklim tropis seperti di Indonesia yang memiliki curah hujan cukup tinggi. Desain atap pelana memiliki kemiringan kurang lebih 35 derajat dan kemiringan ini memberikan banyak fungsi yaitu menciptakan ruang dalam atap yang akan menahan radiasi panas, dan melancarkan aliran air hujan.
Bentuk yang sederhana dapat dikembangkan ke dalam berbagai variasi bentuk yang akan menjadikan atap jenis ini lebih elegan untuk dilihat. Kemiringan dapat didesain lebih besar sehingga terlihat menjulang tinggi, bagian gunungan polos dapat diisi berbagai ornamen unik, dan membuat teritisan hingga melebar ke bawah. Struktur utama atap pelana menggunakan kuda-kuda sebagai tumpuan untuk menerima beban atap, dan sebagai penyalur beban ke titk-titik kolom.

Masalah yang sering Dialami Karena Kesalahan Desain :
  • Rawan retak terutama di bagian gunungan. Untuk mengatasi masalah ini adalah dengan meletakkan bagian gunungan pada sisi yang tidak berhadapan dengan sinar matajari secara langsung, melapisi bagian gunungan dengan cat eksterior.
Material penutup atap pelana bermacam-macam dapat berupa genteng tanah liat, genteng metal, dan genteng dari beton ringan. Berikut material penutup atap pelana ( jenis penutup, kuda-kuda, dan yang harus diperhatikan ) dan admin bagikan dalam bentuk tabel yang akan mempermudah pembaca dalam memahaminya. 
MATERIAL PENUTUP ATAP PELANA
No
Jenis Penutup
Kuda - Kuda
Keterangan
1
Atap Genteng Tanah Liat
Kayu
Rawan retak, perlu cat genteng
2
Atap Metal
Baja Ringan
Atap cenderung panas, perlu lapisan insulasi
3
Atap Beton Ringan Aerasi
Beton Ringan Aerasi
Rawan Bocor, perlu lapisan waterproofing
www.pendisipil.blogspot.com - Informasi Seputar Dunia Teknik Sipil terlengkap











3. Atap Perisai

Atap perisai merupakan pengembangan dari desain atap pelana. Sisi atap berbentuk trapesium dan bagian gunungan diganti dengan atap miring berbentuk segitiga. Pada atap perisai keempat sisi merupakan bidang miring dan bentuk ini akan melindungi dinding luar darin panas dan hujan. Terpaan angin banyak dilawan karena angin akan dibelokkan ke atas. Pada atap perisai struktur dan konstruksinya lebih rumit dibandingkan atap jenis lainnya. Struktur utama atap perisai mirip dengan atap pelana, yang membedakan adalah sisi atap segitiga diberi kuda-kuda tambahan dengan bentuk setengah kuda-kuda.. Kuda-kuda ini berfungsi sebagai penopang sisi miring segitiga.
Dewasa ini desain atap perisai banyak dilakukan kreasi dengan memfokuskan pada detail-detail atap misalnya plafon pada tritisan dibuat miring, plafon yang menempel pada dinding dibuat lebih bawah dari ujung plafon teritisan, balok nok dibuat lebih panjang, kemiringan atap dapat dibuat bukan dalam satu bentuk lurus.
PERBANDINGAN KEMIRINGAN ATAP
Bahan Penutup Atap
Kemiringan
Genteng
30 – 40 Derajat
Seng
20 – 25 Derajat
Sirap
25 – 40 Derajat
www.pendisipil.blogspot.com - Informasi Seputar Dunia Teknik Sipil terlengkap








4. Atap Limas


Atap jenis ini berbentuk susunan empat buah segitiga sama sisi. Pada atap limas bagian puncaknya bertemu di satu ttiik, seperti piramid. Bahan penutup atap kian beragam seiring dengan perkembangnya teknologi bahan. Kemiringan dan bentuk atap limas sangat ideal untuk negara beriklim tropis termasuk Indonesia. Konstruksi atap limas memiliki rangka atap yang kuat dan tepi atap yang lebar membuat atap jenis ini tahan terhadap terpaan angin yang sangat keras. Atap limas memiliki volume ruang yang besar antara plafon dan atap seperti pada atap pelana dan perisai dan volume ruang yang besar akan memberikan banyak keuntungan antara lain menahan radiasi matahari sehingga ruangan di bawahnya terasa lebih dingin. Bentuk atap limas yang melebar dan seimbang memungkinkan perlindungan yang merata pada bagian luar rumah seperti dinding, pintu, dan jendela
SPESIFIKASI ATAP LIMAS
Drainase
Keterangan
Kemiringan
20 – 30 Derajat
Konstruksi
Konstruksi Baja dan Kayu
Penutup Atap
Genteng Keramik, beton, genteng baja
www.pendisipil.blogspot.com - Informasi Seputar Dunia Teknik Sipil terlengkap
5. Atap Miring


Atap miring merupakan bentuk atap yang banyak dipakai pada bangunan modern. atap ini banyak dipengaruhi gaya arsitektur modern yang menginginkan bentuk yang sederhana dan menginginkan unsur garis yang sangat kuat. Atap miring merupakan modifikasi dari atap konvensional dan dewasa ini bagian bawah atap banyak dimanfaatkan sebagai sumber masuknya cahaya dengan membuat bukaan kaca yang cukup lebar dengan jumlah yang banyak. Kemiringan atap memberikan efect menarikpada ruangan yang berada di bawahnya dimana ruangan menjadi lebih tinggi, menimbulkan kesan luas, serta tidak monoton. Struktur dan material penutup atap pada atap miring dapat dari bahan rangka kayu pada model lama dan perkembangan masa kini dapat menggunakan baja kanal, beton, serta rangka dudukan menggunakan baja hollow. Keuntungan dari model atap ini adalah konstruksi yang lebih sederhana serta proses pengerjan yang lebih cepat dari atap lainnya serta tampilan yang lebih atraktif.