Perbedaan Sloof dan Tie Beam
Sloof dan Tie Beam merupakan bagian struktur pada bangunan yang kadangkala kedua struktur ini menimbulkan kesalahan pemahaman persepsi bagi Engineer pemula. Kedua struktur ini kadangkala dianggap sama terutama karena posisinya yang berada pada posisi bawah bangunan. Hal dasar yang membedakan dari bagian struktur ini adalah mengenai kegunaan serta ukuran/dimensi yang digunakan sedangkan metode palaksanaannya hampir sama. Sebagai seorang Engineer anda haruslah paham mengenai bagian struktur bangunan agar tidak terjadi kesalahan pemakaian istilah saat anda berada di lokasi pekerjaan. Berikut ulasan yang dapat kami bagikan mengenai perbedaan antara Sloof dan Tie Biem yang diharapkan dapat menambah wawasan bagi anda
1. SLOOF
- Biasanya diaplikasikan pada rumah sederhana.
- Berada di atas pasangan batu kali (tidak menumpu langsung ke tanah).
- Biasanya hanya berukuran kecil dengan dimensi 15/20 cm atau 15/25 cm.
- Secara umum menggunakan tulangan P12 berjumlah 4 sebagai tulangan utama dan menggunakan P6 jarak 150 mm sebagai begelnya.
- Berfungsi sebagai pengaku pasangan dinding saja, bukan pengaku seluruh bangunan.
2. TIE BEAM
- Diaplikasikan pada bangunan yang memiliki beban besar serta memiliki struktur bawah (pondasi dalam atau pondasi dangkal setempat).
- Bertumpu langsung pada permukaan tanah.
- Ukuran lebih besar dibandingkan Sloof.
- Pembesia lebih variatif tergantung dari perencanaan.
- Biasanya dgunakan untuk menghubungkan antar pile cap satu dengan pile cap lainnya pada pondasi dalam.
- Biasanya digunakan untuk menopang pla lantai yang berhubungan langsung dengan tanah.
- Pengaku seluruh bangunan gedung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar